Aulia mulai sadar
tubuhnya terbaring di kasur, di kamarnya. Tetesan air mata tetap mengalir di
pipinya. Entah apa yang dia pikirkan. Adit dialah pacarnya yang baru sebulan
jadian dan kemarin memutuskan tali cintanya. Aulia tidak sanggup berpisah dari
Adit, karena Adit adalah cinta pertamanya, dimana sebelum bersama Adit, Aulia
hanya bisa bermurung diri. Dan dengan Aditlah Aulia bisa mendapatkan
kebahagiaan yang selama ini tidak pernah dia dapatkan. Entah setan mana yang
merasuki jiwa Adit yang dengan tega memutuskan cintanya bersama Aulia yang
tanpa sebab itu, Aulia masih mengurung diri di kamarnya, tiba-tiba terdengarlah
ketukan pintu dari luar kamarnya.
“Lia… Aulia… ada teman kamu diluar..!!” ternyata suara
halus dari seorang ibu.
“Siapa Bu…!! Nisa ya…?? Suruh saja masuk”. Jawab Aulia
dengan nada sedih.
Tiba-tiba sesosok tubuh memasuki kamarnya, Nisa, dialah
sahabat Aulia yang selama ini mengerti akan dirinya, dengan suara perlahan Nisa
bertanya pada Aulia.
“Lia, aku tak mengerti mengapa kamu jadi begini, lemah
dan tak berdaya”
“Tapi Nis…!! Aku…!!” tukas Aulia memotong pembicaraan
dengan air matanya
“Mengapa kamu ini, dimana keceriaan yang kamu miliki,
dimana ketegaran yang kamu punya, aku tak tahu hanya dengan masalah sepele
tersebut kamu biarkan dirimu merana seorang diri, kau pengecut Lia, kau
pengecut…!!” jelas Nisa panjang lebar dengan nada marah
Aulia mungkin teringat Adit, entah apa yang dilakukan
Adit saat ini dengan pacar barunya, Aulia makin tak sanggup untuk berkata lagi.
Sebuah album foto dibukanya, dia tersenyum sejenak menyaksikan apa yang pernah
dilaluinya dengan Adit, dia tak menyangka Adit melakukan hal ini padanya,
padahal tidak ada sebab diantara mereka.
***
Langkah demi langkah Aulia lalui, menuju kelasnya, dan
tanpa dia sadari seseorang menegurnya dari belakang.
“Lia… aku ingin bicara denganmu, menjelaskan apa yang
telah terjadi” suara seorang lelaki yang ternyata itu Adit
“Apa maksud kamu…!! Tidak ada lagi yang perlu dijelaskan,
oh.. aku tau kamu ingin jelaskan kalo kamu udah punya pengganti aku, sudahlah
Dit..!! pergilah.. menjauhlah dariku” jawab Aulia sinis.
“Aku tak mengerti apa yang kamu katakan, bukankah ini
adalah kemauan kamu, berpisah dariku dan mencari yang lain..!!” tukas Adit
“Jadi.. jadi kamu anggap akulah yang salah, Dit kamu
emang egois, kamu…!!” tiba-tiba kata-kata Aulia terpotong oleh sebuah bunyi
lonceng yang menandakan semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing.
Tanpa Aulia pikirkan, dia berlari menuju kelasnya, Aulia
menangis, aura cantiknya berubah dengan kesedihan yang menyelimuti, dan tak
disadarinya Nisa sudah ada disampingnya.
“LIa, kenapa kamu menangis” Tanya Nisa singkat
“Tidak, hanya mataku saja terasa sakit” jawab Aulia
singkat
Aulia terpaksa berbohong pada Nisa agar tidak lagi
dimarahinya.karena ketegarannya yang telah hilang, Aulia mulai tak sanggup lagi
menerima apa yang ada, dia menyesal apa yang dikatakannya pada Adit tadi.
***
Bel pulang mulai terdengar, Aulia terjaga dari tempat
duduknya, setapak demi setapak dia lalui menuju rumahnya. Tanpa dia sadari ada
seseorang yang mengikutinya dari belakang. Aulia yang tampak sedih tak
menghiraukan apa yang terjadi. Tiba-tiba suar a lembut menyapanya dari
belakang. Ternyata dia Rindra. Cowok yang dulu dan hingga kini member perhatian
khusus pada Aulia.
“Lia..!! gimana kabar kamu, masih seperti dulu kan…!!”
kata Rindra
“Tidak, kini Lia tidak seperti yang dulu lagi, Lia yang
tegar, Lia yang penuh keceriaan sudah tidak ada lagi, sudah mati” jawab Lia
dengan sedih
“Apa yang kamu katakana Lia, aku tidak mengerti” Tanya
Rindra singkat
“Aku tak sanggup menceritakan semua ini padamu, Dra..!!
aku tak ingin kamu ikut merasakan kesedihanku” jawab Aulia dengan melinangkan
air matanya lagi
“Tidak Lia, aku tak ingin kamu larut dalam kesedihanmu,
aku ingin kamu yang dulu. Aulia yang ceria dan penuh dengan ketegaran” jawab
Rindra dengan sedikit nasehat
Akhirnya mereka duduk dibawah pohon rindang, Aulia mulai
tabah menceritakan semua yang terjadi pada Rindra, Rindra yang tadinya tabah mendengarkan
cerita Aulia, akhirnya dia tidak kuat menahan air mata yang terselubung di
matanya. Rindra yang penuh perhatian, tidak rela Aulia disakiti oleh Adit
sahabatnya itu, tapi dalam hatinya Rindra merasa bahagia karena dia masih
mempunyai kesempatan mengungkapkan cintanya kembali yang dulu belum terjawab
oleh Aulia.
Dengan penuh kejujuran akhirnya Rindra mengungkapkan isi
hatinya saat itu juga, tapi apa yang terjadi pada Aulia, dia merasa tak percaya
pada Rindra, Aulia menganggap Rindra juga akan menyakiti hatinya seperti yang
dilakukan Adit.
“Tidak Dra..!! Aku tidak mungkin menjawabnya lagi, aku
ingin menyendiri dulu. Yang aku tau mungkin kamu adalah orang yang akan
menyakiti hatiku setelah Adit sahabatmu itu..!!” tukas Aulia panjang lebar.
“Mana mungkin aku menyakitimu, baiklah aku akan jujur
padamu sebenarnya, dulu akulah yang pertama kali mencintaimu. Tapi entah
mengapa Adit juga mencitaimu. Jadi aku simpan saja perasaanku padamu,
kudahulukan cinta Adit, karena aku ingin Adit yang bahagia” jawab Rindra
menjelaskan semuanya
“Jadi..jadi kamu mencintaiku, tapi mengapa kamu lebih
mementingkan Adit, kau biarkan dirimu tersiksa Dra..!! ternyata apa yang aku
rasakan sama, kukira engkaulah dulu yang mencintaiku, ingin rasanya aku menolak
Adit tap iaku takut menyakiti perasaannya. Jadi aku terima cinta dia, walaupun
dengan berat hati” tegas Aulia
“Terus bagaimana denganmu sekarang Lia, apakah kamu
menerima cintaku ini..!! atau malah sebaliknya..!!” tukas Rindra.
Aulia menunduk di wajahnya mulai terselubung keceriaan,
ketegaran dan semangat.
“Lia..bagaimana jawabannya Lia…!!” tanyanya lagi
Lia mulai menampakkan
wajahnya pada Rindra.
“Dra…!! Aku… aku menerima cintamu…” jawabnya
“Jadi kau menerima cintaku Lia..!! tidak bermimpkah
aku..!!” tanyanya
“Tidak, aku benar-benar menerima cintamu dan aku harap
engkau tidak menyalkiti hatiku seperti apa yang dilakukan sahabatmu itu” jawab
Aulia.
Akhirnya
mereka pulang bersama, di wajah mereka ada senyuman, kini Aulia yang hampir
mati semangat, tumbuh kembali sebagai Aulia yang tegar dan ceria, seperti dulu
kala. Dan Aulia sadar tidak selamanya cinta itu bisa didapat dari Adit. Malah
dengan Rindra pun dia bisa mendapatkan lebih banyak cinta.
Cerpen Cinta-MANIS PAHITNYA CINTA
4/
5
Oleh
Unknown